Saturday 29 November 2014

Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part III



Bismillahhirrahmanirrahim..    

Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq Part III

dalam Artikel ini Saya Melanjutkan tentang Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq Part II,
Lebih Lengkapnya Baca Artikel Pertama
Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part I

Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part III

      Demi mengembangkan syiar islam, Abu Bakar pernah menginfakkan seluruh hartanya untuk membiayai sebuah peperangan, yakni perang tabuk. Menjelang perang tabuk Rasulullah saw memberikan anjuran bersedekah secara khusus kepada para sahabat. Para sahabat dengan kemampuanya masing-masing menginfakkan harta dengan penuh sangat. Umar bin Khatab menginfakkan sebagian hartanya, dan sebagian lagi  disisakan untuk keluarganya. Setelah menyerahkan kepada Rasulullah saw.lalu Rasulullah saw bertanya, “Wahai Umar, adakah harta yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?

“Ada ya Rasulullah,” jawab Umar.

Rasulullah bertanya lagi,”Berapakah yang kamu tinggalkan?”

“Saya tinggalkan untuk keluarga saya setengan dari harta saya,” demikian jawab umar.

    Setelah itu,datanglah Abu Bakar dengan membawa hartanya untuk diinfakkan. Setelah selesai menginfakkan hartanya, Rasulullah saw juga bertanya kepada Abu Bakar.

“Wahai  Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?”

Abu Bakar menjawab, “Saya tinggalkan untuk keluargaku, ALLAH swt dan Rasulnya” (Saya tinggalkan untuk mereka ketabahan dari ALLAH swt dan Rasul-nya, juga dengan rida ALLAH swt dan engkau).

Umar yang masih berada ditempat itu mendengar  jawaban  Abu Bakar . Umarpun berkata, “Saya tidak akan pernah mengalahkan Abu Bakar”.

       Bukan hanya itu, kedekatan Abu Bakar dengan Rasulullah saw semakin lengkap. Putri abu Bakar, yakni Siti Aisyah ra.di pinang oleh Rasulullah saw. Dengan begitu,Abu Bakar menjadi mertua Rasulullah.

      Terdapat banyak peristiwa yang menggambarkan betapa besar kecintaan Abu Bakar terhadap Rasulullah saw. Setiap kali Rasulullah saw di ganggu dan di sakiti oleh orang-orang kafir Quraisy, Abu Bakar selalu tampil membela Rasulullah saw. Pernah pada suatu ketika di saat  Rasulullah saw. Sedang khusyuk melaksanakan salat di Masjid Haram, tiba-tiba datang di Masjidil Haram  seorang kafir Quraisy yang bernama Uqbah bin Al-Nuit dan langsung mencekik Rasulullah saw. Yang sedang sujud.

        Rasulullah saw. Yang dalam keadaan sama sekali tidak siap, bahkan sedang khusuk salat tidak dapat berbuat banyak. Tetapi sebelum keadaan berbahaya terjadi, Abu Bakar telah datang menolong. Selamat lah Rasulullah saw. Yang hampir saja berada dalam bahaya.

        Pada setiap pertempurn yang terjadi pada masa Rasulullah saw. Abu Bakar tidak pernah absen dan selalu mengikutinya. Di dalam pertempuran-pertempuran itu, Abu Bakar berada di dekat Rasulullah saw. Tujuannya tidak lain adalah ingin memberikan perlindungan kepada Rasulullah saw.

        Betapa bahagianya bila dapat selalu dekat dengan seorang manusia pilihan, dan juga selalu memberikan perlindungan kepadanya. Terhadap sifat-sifat yang dimiiki Abu Bakar yaitu cerdas, kedermawanan luar biasa, kecintaanya besar terhadap Rasulullah saw. Kegigihan dan dan pengorbanan tinggi demi perkembangan dan tegaknya agama islam itu. Rasulullah saw.sering menyerahkan kepercayaan-kepercayaan penting kepadanya. Dalam banyak kesempatan, Rasulullah saw. Sering memberikan kepercayaan kepada Abu Bakar untuk mewakilinya.

      Pada saat Rasulullah udzur(berhalangan) tidak dapat mengimami salat di Masjid Madinah, Rasulullah saw. Menunjuk Abu Bakar untuk menggantikannya sebagai imam salat.

       Ketika usai terjadi Fathul Mekah, yakni kota mekah berhasil ditundukan, pada tahun berikutnya umat islam telah bersiap-siap menunaikan ibadah Haji. Sewaktu pelaksanaan haji itu tiba, kesibukan Rasulullah saw. Sebagai kepala Negara, kepala pemerintah serta imam umat di Kota Madinah menyebabkannya tidak dapat memimpin jamaah haji. Dalam hal itu Rasulullah saw. Membutuhkan seorang kepercayaan sebagai wakilnya memimpin jamaah haji. Orang yang dipilihnya tersebut adalah Abu Bakar ash-Shiddiq.

       Pada saat Rasulullah saw hujrah, dari mekah ke madinah dan bersembunyi di Gua Tsur, Abu Bakar merupakan satu-satunya sahabat yang menemuinya. Pada saat itu, terjadi satu kisah yang paling cemerlang dan indah yang pernah di kenal manusia dalam sejarah pengejaran yang sangat berbahaya.

         Disepanjang kehidupan Rasulullah saw. Terdapat lah satu tahun yang dikenal dengan “Amul Huzn” artinya tahun duka cita karena tahun itu adalah waktu yang hamper bersamaan ketika istri Rasulullah saw. Khadijah dan pamannya Abu Thalib meninggal dunia. Dua orang yang ikut memberikan perlindungan dari kekejaman orang-orang Quraisy. Orang yang sangat mencintai Rasulullah saw. DEngan kematian paman dan istrinya itu, selain Rasulullah saw ditimpa kesedihan, ruang gerak Rasulullah saw.dan umat islam menjadi lebih terbatas. Dimana-mana ditemukan penganiayaan dan perlakuan keras orang-orang Quraisy kepada kaum muslimin.

       Untuk menghindari perlakuan kejam itu, Rasulullah saw. Beserta kaum Muslimin pergi ke Taif dengan harapan mendapat sambutan baik. Akan tetapi, ketika sampai di negara itu penduduknya melemparinya dengan batu yang membuatnya terluka. Mendapatkan sambutan menyakitkan seperti itu, Rasulullah saw. pun memutuskan kembali lagi ke Mekah.

      Akhirnya dua tahun berikutnya Rasulullah mngizinkan kaum muslilin untuk berhijrah ke Yatsib (Madinah), sedangkan Rasulullah saw. sendiri tinggal di Mekah menunggu perintah ALLAH swt untuk menyusul kaum muslimin lain yang telah Hijrah ke Madinah. Kaum Muslimin pun berhijrah secara bertahap dengan kelompok-kelompok besar.

       Peristiwa hijrah kaum muslilim secara besar-besaran itu membuat orang-orang kafir Mekah menjadi marah. Apalagi mereka mendengar juaga bahwa Rasulullah saw. telah menerima wahyu yang isinya mengizinkan kaum Muslimin berperang melawan musuh-musuhnya.

     Oleh karena itu, ketika kaum kafir mendengar berita tentang kemungkinan Hijrahnya Rasulullah saw. mereka segera menyusun rencana untuk membunuhnya. Akan tetapi,  pada waktu itu Rasulullah saw. telah mendapatkan wahyu.

      Untuk membunuh Rasulullah saw. ini, semua kabilah diharuskan turut dalam pembunuhan itu. Lalu dipilih pemuda-pemuda tegap dan pemberani dari masing-masing kabilah.

       Pada waktu yangtelah ditentukan, ykni pada suatau malam, pemuda-pemuda pilihan itu mengepung rumah Rasulullah saw. Akan tetapi Rasulullah saw. telah mendapat informasi akan bahaya itu dan diperintahkan untuk siaga pada malam itu dan selanjutnya Hijrah pergi ke Yatsrib.

        Pada malam itu Rasulullah saw. membisikan kepada anak angkatnya Ali bin Abi Thalib untuk berbaring di tempat tidurnya. Setelah menggunakan mantel Rasulullah saw. Ali pun melompat ke tempat Rasulullah saw. menyerahkan semua hidupnya demi islam.

       Ketika rumah Rasulullah saw. sedang di kerumuni para pemuda berpedang hendak membunuhnya, pada saat itulah Rasulullah saw. keluar dari rumahnya seraya membaca surat Yasin. Meskipun para pemuda itu mengepung rumah Rasulullah saw. dengan sangat ketat dan telah memastikan tidak akan ada yang dapat keluar tanpa sepengetahuan mereka, tetapi Rasulullah saw. dapat keluar tanpa sepengetahuan mereka. Ini adalah bukti keimanan yang mendalam kepada ALLAH swt dan keberanian yang luar biasa keluar rumah melalui kerumunan orang-orang yang ramai dan mengincarnya. Pada saat itu ALLAH swt yang maha kuasa yang mampu melakukan apapun, menjadi mata-mata pemuda itu tidak melihat sekalipun mereka terjaga sepanjang malam.
Baca Selanjutnya : Biografi Lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq Part IV

No comments:

Post a Comment